:: sEbagaimaNa AsiNgnya isLam itu dAtaNg, bEgitu jUga kAfiLah iNi, dAgaNg & teRasiNg::

:: sEbagaimaNa AsiNgnya isLam itu dAtaNg, bEgitu jUga kAfiLah iNi, dAgaNg & teRasiNg::
Dikuasakan oleh Blogger.

::Mahabbah::

::Mawar oh mawar::

>> Selasa, 26 April 2011


suatu ketika dulu, ada seorang pemuda yang mempunyai tunas mawar. Dia ingin sekali menanam tunas mawar di kebun di belakang rumahnya. Bergegas disiapkannya pasu kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pasu yang terbaik dan diletakkan pasu tersebut  di sudut yang cukup mendapat sinaran matahari. Dia berharap agar tunas tersebut dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa jika rumput yang mengganggu, segera di cabutnya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga tersebut. Kelopaknya Nampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda itu gembira, kerja jerasnya membuahkan hasil.

Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Dia Nampak hairan sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Dia kesal kenapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah itu. Tentu duri itu akan mengganggu keindahan mawar miliknya.

Si pemuda berkata dalam hati “ Mengapa dari bunga seindah ini tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan meyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali ku rapikan, selalu sahaja tanganku terluka. Selalu sahaja ada bahagian dari kulitku yang tergores. Ahh!! Pekerjaan ini akan membuatku sakit. Aku tidak akan membiarkan tanganku berdarah kerana duri-duri pengganggu ini.”

Lama kelamaan pemuda itu enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Dia mulai tidak peduli. Mawar itu tidak disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang mengganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah kini kelihatan merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu persatu. Akhirnya sebelum berkembang, dengan sempurna, bunga itu pun layu dan kering.

Teman, kisah tadi memang sudah selesai. Tapi ada satu pesan yang dapat kita raih di dalamnya. Jiwa manusia adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk di rawat. Tuhanlah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya, taman-taman berbunga, sesungghunya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang banyak dari kita yang hanya melihat ‘duri’ yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak diri kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tidak mahu menerimanya. Kita berfikir bahawa hanya hal-hal yang melukakan akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk ‘menyirami’ hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya kita kembali kecewa. Kita tidak pernah emahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tidak menyangka, mereka yang juga sebenarnya mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tidak menyedari adanya mawar itu. Kita kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lainlah yang harus menunjukkannya.

Teman, andainya kita dapat menemui ‘mawar-mawar’ indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita dapat mengabaikan ‘duri-duri’ yang muncul. Kita akan terpacu untuk membuatnya merekah dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap kebahagiaan, ketenangan, kedamian yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tenang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan memenuhi hari-hari kita. Aroma keindahan yang di tawarkannya adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan kegundahan hati. Mari kita temui ‘mawar-mawar’ ketenangan, kebahagiaan dan kedamaian itu dalam jiwa kita. Mungkin, ya, kita akan berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin angan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Teman, biarkan ‘mawar-mawar’ indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaanNya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang di kandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui dan biarkan mereka juga menemui keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang dan menumbuh kembangkannya di dalam tama-taman hati kita.

0 comments:

Man Ana?? (^_^)

anak kelahiran negeri tanah sekebun bunga ini di beri nama yg cukup indah, siti nor izliana nordin, merupakan anak ke 6 drp 8 adik-beradik, sekarang sedang belajar di universiti kebangsaan malaysia (ukm) bangi dlm bidang pengajian arab & tamadun islam, pernah melalui detik kenangan indah sebagai pelajar maahad muhammadi (p) dan seterusnya melakar cita-cita murni di maahad rahmaniah 2008.. apa yg dia harapkan adalah sebuah kejayaan yg bakal menjulang nama diri, keluarga, bangsa, agama, dan negaranya

::pr0L0g::


tiada berdaya untuk menulis.
cube untuk ketawa walau perit yg dirasai.
cuba berlaku gembira dgn kesedihan yg diberi.
disaat luaran cuba berlagak
mengatakan senyuman
dalaman menangis tanpa henti.

  © Blogger templates Sunset by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP